Sunday, February 3, 2008

Refresh Your Writing Spirit

Bagi kita-kita yang udah bosan menulis alias kehilangan kegairahannya untuk menulis. Jangan patah arang. Coba ambil selembar kertas kosong dan pensil atau pena, corat-coretkan ide-ide Anda pada lembar kertas yang masih mulus kosong itu. Curahkan ide-ide cerita yang ada di kepala Anda. Mungkin yang ada hanya perenungan kalimat dalam benak. Mungkin bisa berbentuk barisan puisi. Kata-kata yang tertinggal dalam otak Anda. Tuliskan semua tanpa rasa malu.

Beri Waktu
Bagi kita yang masih bukan full time penulis tentu kita tidak mempunyai waktu untuk menulis seperti penulis profesional. Tetapi jangan kuatir, buat saja jadwal sendiri, mungkin setiap hari buat 15 menit. Mulai dari oret-oretan tersebut. Mengenai media terserah. Ada yang suka mencorat-coret di kertas kosong. Ada yang suka di depan komputer atau komputer notebooknya, terserah.

Curahkan semua pikiran, kata, cerita, kalimat, mimpi, observasi, impian bahkan sampai masalah Anda. Kalau bisa tuliskan semua sampai tuntas. Jangan sepotong-sepotong. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan baik Anda. Lima belas menit saja. Simpan kertas Anda atau save file komputer Anda. Dalam seminggu (lima hari) lakukan terus menerus. Pada akhir pekan, baca hasil coretan Anda selama lima hari tersebut (atau ada yang suka disimpan sampai sebulan, tetapi simpan dengan baik coretan tersebut, dianjurkan tidak terlalu lama menyimpannya) supaya anda masih ingat apa yang Anda coretkan itu, dan Anda dapat melanjutkan atau mengembangkan coretan tersebut.

Bank Ide
Hasil coretan-coretan itu dapat menjadi "bank ide". Ada penulis yang menganjurkan bank ide itu dibukukan atau Anda membeli buku catatan (notebook) kecil yang bisa dibawa kemana-mana bahkan dapat Anda letakkan di sebelah tempat tidur Anda, karena siapa tahu ketika Anda tidur, Anda bermimpi dan terjaga, masih teringat akan mimpi Anda, Anda dapat menuliskan mimpi tersebut di buku catatan Anda.

Buku catatan dapat Anda bawa waktu naik bis, kereta api, pesawat, kedai kopi, pujasera, mungkin mendengar percakapan sepasang kekasih yang sedang pacaran, anak yang menangis karena mau menurut kepada ortunya, pasutri yang sedang cekcok, waktu menunggu tambal ban motor Anda, waktu menikmati semilir angin di atas becak dan masih banyak lagi. Itu adalah waktu-waktu Anda 'menangkap' ide dan depositkan pada bank ide Anda.

Meskipun Anda sudah mendapat ide dari bank ide Anda, Anda harus menetapkan starting point, dari mana cerita Anda dibangun. Untuk memulai hal ini jangan ragu atau takut salah. Tuliskan dari mana Anda akan memulai cerita Anda. Pilih salah satu kalimat, kata, paragraf untuk sebagai titik pemula cerita Anda. Dan lebih bagus lagi jika Anda dapat mengembangkan bank ide Anda tersebut.

Menangkap ide. Karena ide itu sudah ada di sekeliling kita. Bak nyamuk yang berterbangan disekeliling kita, menginginkan darah manis kita, kita tinggal tepuk si nyamuk. Puk! Kena. Rasanya cukup lega. Kurang sudah satu gangguan. Sebaliknya dengan ide. Kena, dapat, juga lega rasanya. Bertambah satu pengembangan cerita kita. Penangkapan ide, cuma dibutuhkan konsentrasi dan sensitifitas. Waktu melihat antrian pembayaran di toko swalayan, dapat menjadi suatu ide. Waktu melihat estalase toko pakaian mungkin timbul satu ide lainnya. Membaca cover majalah di hipermarket dapat menjadi ide. Mendengar pengumuman panggilan di mal, dapat menjadi ide yang lain. Dan seterusnya. Ide ada dimana-mana. Jangan membatasi ide.

Pengembangan
Pengembangan ide dapat memakai jurus 6W 1H. Tentu itu bukan rumus kimia, melainkan 6W 1H singkatan dari What, Who, Why, Where, When, Which dan How. Dan tulis sebanyak mungkin jawaban dari pertanyaan jurus tersebut.
Jurus pengembangan lainnya adalah memakai cara peng-andaian. Misalnya jika saya menjadi jawara Indonesian Idol, apa yang akan saya lakukan, bagaimana dengan hadiah yang saya peroleh, bagaimana dengan ce saya dan sebagainya. Tuliskan semua kejadian impian Anda tersebut. Semua itu toh akan menjadi tulisan Anda. Jadi Anda enggak usah perlu malu, membatasi atau ingin menjadi sempurna. Tulis dulu dech pokoknya.

Pengembangan berikutnya dapat dilakukan latihan membuat cerita pendek. Ambil satu kejadian, peristiwa yang menarik Anda. Bisa dari surat kabar tentang perceraian artis. Dari majalah. Dari televisi opera sabun colek. Dari internet. Buat latihan ini seperti Anda membuat cerpen untuk dikirim ke majalah kesayangan Anda. Beri dialok dua arah. Penggambaran yang lebih detil. Lambat menulis engga kenapa asal komitmen terus menulis. Buat cerpen dengan 1000 kata.

Latihan ini selain dapat membangun percaya diri Anda juga membiasakan menulis. Komitmen tanpa latihan tidak akan berjalan. Dengan latihan komitmen akan terwujud. Salah satu cara menarik, menulis blog pribadi. Murah meriah bermanfaat.

No comments: