Sunday, June 29, 2014

Dari Yang Tak Terurus

Puji Tuhan. Tentu itu yang harus aku ucapkan, karena apa sebab? Pertama, rindu akan blog AEIOU ini. Kedua, terakhir nulis di blog ini tahun 2008, enam tahun kemudian aku berusaha payah membuka kembali akun blog ini. Lupa nama emalinya, lupa password-nya. Lho ya kan. Setelah berkutat selama 2 jam, entah bagaimana Tuhan mengijinkan aku masuk kembali ke blog ini. Maka itu aku menulis peritiwa sederhana ini disini.

Ini adalah salah satu contoh cara ke penulisan pemberitaan spontan. Kalau digambarkan sebagai seorang pelukis ini adalah sketsa. Sebelum masuk kedalam lukisan sesungguhnya.

Sketsa bagi seorang penulis adalah salah satu bagian penting karena dimana sebuah ide terlintas dikepala sang penulis maka ide tersebut harus cepat ditangkap jika tidak, bakal kabur. Kalau jaman dulu seorang penulis akan membawa sebuah nota kecil untuk menuliskan ide yag menggelontor dalam pikirannya. Jaman sekarang mungkin sudah dilakukan di iPad atau di hp kita. Bahkan mungkin juga bisa direkam dengan suara seperti mendongeng.

Rempahan sketsa bisa juga dijadikan sebuah alur cerita atau berita, seperti seorang koki yang memasukkan potongan-potongan bahan makanan dimasak dalam satu wajan. Dan hasil akhir adalah sebuah makanan yang lezat.

Sketsa dapat dituliskan apa yang kita komunikasikan panca indera kita (Mata, Telinga, Hidung, Lidah dan Kulit) dengan sekitar kita.

Lalu aku melihat-lihat isi blog ini. Wow! Gak ada salahnya ngeliat tulisan yang udah pernah aku masukkan dan rasanya bukan saja refreshing tetapi juga seperti belajar mengulangi lagi yang harus aku lakukan untuk menulis. Memang, aku bukan pengen jadi penulis profesional tetapi dari isi bacaan itu aku bisa belajar.

Monday, November 24, 2008

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (7)

Meski tidak ada peraturan untuk mencari ide cerita, tetapi satu hal yang perlu Anda pikirkan: berpikir kecil dulu. Salah satu kesalahan yang terbesar bagi penulis novel pemula adalah berpikir besar, mencoba menuliskan hingga akhir cerita, dengan pemikiran bahwa berpikir besar adalah lebih baik. Hal itu tidak benar. Tentukan ide cerita Anda kecil dan fokus. Lihat pada jiwa kreatif Anda dan carilah sebuah cerita tetapi yang sangat berarti bagi Anda. Kita semua adalah bagian dari keluarga. Jika Anda menulis sebuah cerita yang berarti sangat dalam bagi Anda, hal itu kemungkinan besar akan sangat berarti dalam juga bagi kita semua.

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (6)

Analisa dan pelajari. Ambil novel tipe favorit Anda yang hendak Anda tulis dan baca kembali, seperti sebuah buku manual bagaimana cara untuk menjadi milyuner. Baca kembali, lalu pilah-pilahkan buku tersebut menjadi beberapa bagian. Ambil sebuah lembar kertas besar, buatlah kerangka buku yang hendak Anda tulis, tempelkan di dinding.

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (5)

Tak peduli buku macam apa yang hendak Anda tulis. Tidak ada peraturan selain cerita yang hendak Anda tulis haruslah benar-benar menarik. Hal itu bisa cerita yang gembira, menakutkan, lucu atau menyedihkan, yang terpenting tidak membosankan bagi pembaca.

Tuesday, November 11, 2008

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (4)

Novel macam apa yang menarik anda? Cerita apa yang membuat anda dapat menulis dengan lancar? Apakah misteri pembunuhan, fiksi ilmiah, detektif, roman atau fiksi lainnya.

Alice Munro adalah seorang penulis cerpen terbaik dalam bahasa Inggris. Bukunya terjual 300.000 eksemplar dalam setahun. Beliau merupakan salah satu pujaan atau contoh penulis yang baik dalam teknis dan gaya menulisnya. Dia juga terkenal dengan tulisan ceritanya yang kerangka yang rumit. Dia akan menulis kebalikan dari penulis pada umumnya, mulai dari cerita akhir, lalu maju ke sepuluh tahun kemudian, dan kembali ke masa sekarang. Alice Munro yang tinggal di Canada bagian selatan, mempunyai ciri khas dalam menulis yakni bercerita tentang orang-orang biasa, dengan rahasia, ingatan akan kekerasan, dan seksualitas mereka.

Kesimpulan, menulislah mulai dari lingkungan di sekitar anda, dari apa yang anda tahu dan peduli.

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (3)

Pada minggu pertama, putuskan cerita yang hendak anda tulis. Mungkin anda tidak dapat menuliskan secara detil, tetapi hari ini anda memulai proses tersebut. Anda tidak dapat mengulur-ulur atau menunda waktu, penundaan adalah musuh utama anda dalam hal ini. Matisse (seniman Perancis) menasehati muridnya, "Jika anda ingin menjadi seorang pelukis, potong lidah anda." (sadis banget bok!) Maksudnya, berhentilah berkata tentang keinginan anda menulis novel. Mulailah berencana sekarang juga.

Monday, November 10, 2008

Gimana Menulis Novel Dalam 100 Hari (2)

Buatlah jadwal tetap yang detil utnuk menulis. Disarankan menulis tiap hari (lihat hari pertama). Hal ini sangat penting karena dalam menulis novel bukan rahasia lagi, anda akan kecewa, bosan, marah, kehilangan gairah menulis; maka anda perlu menetapkan jadwal yang tetap untuk membuat anda tetap menulis.

Pertama mungkin anda akan kesulitan menentukan jadwal tetap untuk menulis, apalagi jika anda disibukkan dengan pekerjaan rumah tangga, tetapi tetaplah konsentrasi menjaga komitmen anda untuk menjalankan misi anda, se-teratur mungkin.

Apa yang dimaksud dengan waktu yang detil? Sebagai contoh, dua jam di pagi hari, dua jam di malam hari (hari Senin hingga hari Jum'at) dan empat jam di pagi hari, empat jam di malam hari pada akhir pekan (hari Sabtu misalnya). Hari Minggu anda bisa gunakan untuk berlibur bagi diri atau keluarga anda. Dan tidak sedikit penulis novel yang ingkar janji pada dirinya sendiri. Maka pilihlah waktu yang benar-benar dapat anda lakukan, tanpa ada alasan apa pun yang akan menghalanginya.