Anda pernah mengalami banjir ide? Kalau kebanjiran mungkin Anda pernah mengalami. (waktu di Indo sering maen air di tengah banjir, apalage maen bola wuah asyiik gitu yach). Nah yang ini kabanjiran ide bukan kebanjiran air atau uang. Saya mengetik tulisan ini saja sampai salah-salah karena pengen cepat-cepat menuntaskan ide yang ada di kepala ini. Karena di saat bersamaan ini pula saya mengetik tulisan laen, karena tidak mau kehilangan ide yang sudah ada dikepala yang bersamaan pula tersebut. Ide yang laen musti saya tunda dulu, semoga saya masih inget. Kalau hilang ide tersebut, yaaahh, sayang sekali kan.
Darimana saja ide-ide itu berbanjir ria ke kepala saya? Waktu membaca buku, baru satu paragraf sudah timbul satu ide. Di laen kesempatan baru membaca satu kalimat, timbul lagi ide laen. Membaca artikel di internet, timbul ide satu lagi. Waktu menonton filem di bioskop, timbul satu lagi. Waktu saat teduh membaca Alkitab, timbul lagi. Wah gawat, saya enggak bisa menghentikan banjir ide ini. Saya harusnya berhenti membaca, atau menonton, atau mendengar, atau membau atau atau yang laennya. Supaya banjir ide agak lebih surut.
Itu pengalaman banjir ide saya. Mungkin Anda pernah mengalami dengan kejadian yang lain. Lalu apa seh ide itu? Menurut kamus umum begini bunyinya, konsep yang yang muncul didalam pikiran sebagai hasil dari pengertian mental (emosi), kepekaan, impresi, opini, pandangan, kepercayaan atau aktifitas. Kalau diteliti lebih lanjut dari segi psikologi bakal lebih ribet.
Tapi setelah berpikir dengan lebih tenang (tadinya kan lagi 'hot') masa kita toh yang menghasilkan ide itu? Memang lingkungan sangat membantu kita mencetuskan ide. Dan paling dasar dari semua itu adalah yang memulai segala sesuatu kan? Tuhan. Dia yang mencipta manusia, dia yang memberi otak untuk berpikir, dia juga yang memberi ide, sumber inspirasi.
Ada yang beri ide, kalau Anda mampet ide ya minta dunk sama yang punya Ide, sumber Ide. Maka engga menyalahi aturan, kalo sebagai penulis (meski belom prof) baru penulis blog, minta ijin, kulo nuwun sama yang punya Ide sebelom Anda memulai menulis.
Ide, inspirasi, ilham; kalau dalam Alkitab yang paling mendekati adalah kata wahyu, visi. Seperti yang ada di: "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum." Amsal 29:18 atau "dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar." Ef.1:17.
Dengan jelas bahwa wahyu adalah pemberian, dibukakan dari Allah kepada manusia. Wahyu, yang kita sebut saja sebagai ide/ ilham/ inspirasi datangnya bukan dari diri kita sendiri. Tapi diberi. Jika pemberian itu telah kita terima, selayaknyalah kita 'mengembalikan' kepadaNya.
Friday, February 15, 2008
Tuesday, February 12, 2008
Ide di Tengah Keramaian
Mungkin Anda pernah membaca, melihat atau membayangkan bagaimana salah satu cara orang mendapatkan ide. (Karena ada penulis yang mendapatkan ide dalam waktu yang tenang, sepi dari pada dalam waktu yang ramai) Dengan menyendiri di suatu tempat yang sepi, jauh dari keramaian. Terus mungkin Anda dapat membayangkan sebuah cerita/ peristiwa di dalam kepala Anda. Mungkin hal itu bisa menjadi ide. Itu mungkin bagi Anda yang menjadi penulis penuh waktu (full time writer) dan Anda mempunyai transportasi untuk mencari tempat sunyi yang sering diimpikan itu.
Tetapi bagaimana dengan para penulis amatir yang masih bukan penulis penuh waktu? Apalagi jika sang penulis sendiri kantongnya pas-pas-an. Kan tidak dapat kesana kemari dengan seenaknya. Juga dengan penulis amatir yang masih mempunyai pekerjaan lainnya, tentu untuk berpergian itu tidak mudah. Apalagi jika tempat tinggal penulis dekat kawasan kumuh yang ramai, bahkan bagi penulis profesional ada pula yang tinggal di pusat kota yang ramai. Mungkin sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk menyendiri. Apalagi jika deadline sudah makin mendekat.
Salah cara yang pernah disebutkan oleh para penulis adalah mensiasati keadaan. Dengan teknologi yang sekarang yang ada dengan mudah untuk mendapatkan iPod atau mp3 player atau bahkan jika kita belum sampai ke taraf itu dapat memakai walkman disc atau walkman lama kita. Pasang kaset atau CD dengan lagu-lagu tenang untuk mendengarkan. Tentu yang perlu diperhatikan jangan sampai terlena atau tertidur. Hal ini akan menggantikan keadaan kita dari pada kita harus mengungsi menyepi ke luar kota atau di pedesaan.
Tetapi bagaimana dengan para penulis amatir yang masih bukan penulis penuh waktu? Apalagi jika sang penulis sendiri kantongnya pas-pas-an. Kan tidak dapat kesana kemari dengan seenaknya. Juga dengan penulis amatir yang masih mempunyai pekerjaan lainnya, tentu untuk berpergian itu tidak mudah. Apalagi jika tempat tinggal penulis dekat kawasan kumuh yang ramai, bahkan bagi penulis profesional ada pula yang tinggal di pusat kota yang ramai. Mungkin sudah tidak mempunyai waktu lagi untuk menyendiri. Apalagi jika deadline sudah makin mendekat.
Salah cara yang pernah disebutkan oleh para penulis adalah mensiasati keadaan. Dengan teknologi yang sekarang yang ada dengan mudah untuk mendapatkan iPod atau mp3 player atau bahkan jika kita belum sampai ke taraf itu dapat memakai walkman disc atau walkman lama kita. Pasang kaset atau CD dengan lagu-lagu tenang untuk mendengarkan. Tentu yang perlu diperhatikan jangan sampai terlena atau tertidur. Hal ini akan menggantikan keadaan kita dari pada kita harus mengungsi menyepi ke luar kota atau di pedesaan.
Wednesday, February 6, 2008
Refresh You Outlining
Oleh: Lynn Viehl
Outline mungkin berarti garis besar atau kerangka cerita (dalam kepenulisan?). Outlining bukan menulis sebuah novel; Outlining itu menyiapkan dan mengatur elemen-lemen dari sebuah novel. Anda tidak harus membuat garis besar dalam menulis novel; banyak penulis tidak melakukan hal itu. Jika Anda pengen menjual novel Anda, Anda perlu membuat ringkasan cerita untuk memperlihatkan kepada pembaca dengan contoh beberapa bab. Outlining membuat Anda menulis ringkasan cerita dengan lebih efektif.
Biasanya saya membuat garis besar dari novel saya. Hal itu mungkin akan mempermudah atau sebaliknya mempersulit Anda. Lakukan apa yang terbaik untuk Anda.
Dua dasar untuk membuat kerangka cerita adalah karakter (tokoh) dan plot. Seperti kata benda dan kata kerja dalam membuat suatu kalimat, karakter dan plot adalah dasar untuk membuat sebuah novel. Setting, motivasi, alur waktu, model cerita dan yang lainnya yang ada di pikiran Anda masih tidak diperlukan untuk saat ini. Tetapi fokuskan pikiran Anda pada sebuah tokoh atau sekelompok tokoh yang akan mengisi cerita Anda dan apa yang mereka lakukan.
Latihan membuat tokoh: tulis daftar nama mereka, dan tulis keterangan atau detil yang perlu diceritakan tentang diri mereka, disebelah tiap nama karakter tersebut. Untuk setiap nama tokoh sebutkan kelebihan, kekurangan dan masalah mereka. Jika Anda mengalami kesulitan memutuskan bagaimana sifat dari tokoh Anda, Anda dapat mengambil sebuah kertas kosong untuk menguraikan terlebih dahulu bagaimana sifat setiap tokoh yang Anda mau - sebelum Anda kembali menulis garis besar novel Anda.
Satu anjuran tentang tokoh yang Anda buat: Anda harus lebih tahu tentang mereka dari pada pembaca Anda.
Sesudah menyelesaikan para tokoh yang Anda maui, baca ulang kembali. Ingat bahwa buatlah semenarik tokoh Anda, semakin menarik atau unik tokoh Anda, semakin menarik untuk dibaca. Baik itu tokoh pahlawan Anda atau tokoh antagonisnya. Anda dapat melihat apakah ada sifat-sifat yang berlawanan antara otokoh-tokoh yang Anda buat? Karena hal itu akan ada hubungannya pada waktu Anda menulis novel nantinya.
Plot: Untuk mudahnya, tulis cerita utama novel Anda. Biasa yang saya lakukan adalah menulis 5 kejadian utama dari cerita yang akan saya tulis, lalu dari antara lima kejadian itu Anda dapat memasukan kejadian-kejadian lainnya yang berhubungan satu dengan yang lain. Untuk menulis plot jangan ragu atau takut salah, bahkan sampai tidak masuk akal sekali pun tetap lanjutkan. Jika perlu nanti akan diperbaiki pada belakang hari.
Satu anjuran untuk membuat plot: buatlah sehingga pembaca tidak mudah menebak isi cerita novel Anda (kalau bisa sampai lebih dari separoh isi novel Anda).
Lynn Viehl seorang penulis novel profesional dari Amrik yang telah menelorkan 35 novelnya yang diantaranya menjadi USA Today bestseller. Selain menjadi penulis penuh waktu Lynn juga menjadi pengajar kepenulisan diberbagai seminar dan kelas on-line. Kayaknya setiap penulis profesional mempunyai caranya masing-masing dalam menulis. Cara kepenulisan Lynn cukup mudah diikuti dan sederhana. Semoga bermanfaat.
Outline mungkin berarti garis besar atau kerangka cerita (dalam kepenulisan?). Outlining bukan menulis sebuah novel; Outlining itu menyiapkan dan mengatur elemen-lemen dari sebuah novel. Anda tidak harus membuat garis besar dalam menulis novel; banyak penulis tidak melakukan hal itu. Jika Anda pengen menjual novel Anda, Anda perlu membuat ringkasan cerita untuk memperlihatkan kepada pembaca dengan contoh beberapa bab. Outlining membuat Anda menulis ringkasan cerita dengan lebih efektif.
Biasanya saya membuat garis besar dari novel saya. Hal itu mungkin akan mempermudah atau sebaliknya mempersulit Anda. Lakukan apa yang terbaik untuk Anda.
Dua dasar untuk membuat kerangka cerita adalah karakter (tokoh) dan plot. Seperti kata benda dan kata kerja dalam membuat suatu kalimat, karakter dan plot adalah dasar untuk membuat sebuah novel. Setting, motivasi, alur waktu, model cerita dan yang lainnya yang ada di pikiran Anda masih tidak diperlukan untuk saat ini. Tetapi fokuskan pikiran Anda pada sebuah tokoh atau sekelompok tokoh yang akan mengisi cerita Anda dan apa yang mereka lakukan.
Latihan membuat tokoh: tulis daftar nama mereka, dan tulis keterangan atau detil yang perlu diceritakan tentang diri mereka, disebelah tiap nama karakter tersebut. Untuk setiap nama tokoh sebutkan kelebihan, kekurangan dan masalah mereka. Jika Anda mengalami kesulitan memutuskan bagaimana sifat dari tokoh Anda, Anda dapat mengambil sebuah kertas kosong untuk menguraikan terlebih dahulu bagaimana sifat setiap tokoh yang Anda mau - sebelum Anda kembali menulis garis besar novel Anda.
Satu anjuran tentang tokoh yang Anda buat: Anda harus lebih tahu tentang mereka dari pada pembaca Anda.
Sesudah menyelesaikan para tokoh yang Anda maui, baca ulang kembali. Ingat bahwa buatlah semenarik tokoh Anda, semakin menarik atau unik tokoh Anda, semakin menarik untuk dibaca. Baik itu tokoh pahlawan Anda atau tokoh antagonisnya. Anda dapat melihat apakah ada sifat-sifat yang berlawanan antara otokoh-tokoh yang Anda buat? Karena hal itu akan ada hubungannya pada waktu Anda menulis novel nantinya.
Plot: Untuk mudahnya, tulis cerita utama novel Anda. Biasa yang saya lakukan adalah menulis 5 kejadian utama dari cerita yang akan saya tulis, lalu dari antara lima kejadian itu Anda dapat memasukan kejadian-kejadian lainnya yang berhubungan satu dengan yang lain. Untuk menulis plot jangan ragu atau takut salah, bahkan sampai tidak masuk akal sekali pun tetap lanjutkan. Jika perlu nanti akan diperbaiki pada belakang hari.
Satu anjuran untuk membuat plot: buatlah sehingga pembaca tidak mudah menebak isi cerita novel Anda (kalau bisa sampai lebih dari separoh isi novel Anda).
Lynn Viehl seorang penulis novel profesional dari Amrik yang telah menelorkan 35 novelnya yang diantaranya menjadi USA Today bestseller. Selain menjadi penulis penuh waktu Lynn juga menjadi pengajar kepenulisan diberbagai seminar dan kelas on-line. Kayaknya setiap penulis profesional mempunyai caranya masing-masing dalam menulis. Cara kepenulisan Lynn cukup mudah diikuti dan sederhana. Semoga bermanfaat.
Sunday, February 3, 2008
Refresh Your Writing Spirit
Bagi kita-kita yang udah bosan menulis alias kehilangan kegairahannya untuk menulis. Jangan patah arang. Coba ambil selembar kertas kosong dan pensil atau pena, corat-coretkan ide-ide Anda pada lembar kertas yang masih mulus kosong itu. Curahkan ide-ide cerita yang ada di kepala Anda. Mungkin yang ada hanya perenungan kalimat dalam benak. Mungkin bisa berbentuk barisan puisi. Kata-kata yang tertinggal dalam otak Anda. Tuliskan semua tanpa rasa malu.
Beri Waktu
Bagi kita yang masih bukan full time penulis tentu kita tidak mempunyai waktu untuk menulis seperti penulis profesional. Tetapi jangan kuatir, buat saja jadwal sendiri, mungkin setiap hari buat 15 menit. Mulai dari oret-oretan tersebut. Mengenai media terserah. Ada yang suka mencorat-coret di kertas kosong. Ada yang suka di depan komputer atau komputer notebooknya, terserah.
Curahkan semua pikiran, kata, cerita, kalimat, mimpi, observasi, impian bahkan sampai masalah Anda. Kalau bisa tuliskan semua sampai tuntas. Jangan sepotong-sepotong. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan baik Anda. Lima belas menit saja. Simpan kertas Anda atau save file komputer Anda. Dalam seminggu (lima hari) lakukan terus menerus. Pada akhir pekan, baca hasil coretan Anda selama lima hari tersebut (atau ada yang suka disimpan sampai sebulan, tetapi simpan dengan baik coretan tersebut, dianjurkan tidak terlalu lama menyimpannya) supaya anda masih ingat apa yang Anda coretkan itu, dan Anda dapat melanjutkan atau mengembangkan coretan tersebut.
Bank Ide
Hasil coretan-coretan itu dapat menjadi "bank ide". Ada penulis yang menganjurkan bank ide itu dibukukan atau Anda membeli buku catatan (notebook) kecil yang bisa dibawa kemana-mana bahkan dapat Anda letakkan di sebelah tempat tidur Anda, karena siapa tahu ketika Anda tidur, Anda bermimpi dan terjaga, masih teringat akan mimpi Anda, Anda dapat menuliskan mimpi tersebut di buku catatan Anda.
Buku catatan dapat Anda bawa waktu naik bis, kereta api, pesawat, kedai kopi, pujasera, mungkin mendengar percakapan sepasang kekasih yang sedang pacaran, anak yang menangis karena mau menurut kepada ortunya, pasutri yang sedang cekcok, waktu menunggu tambal ban motor Anda, waktu menikmati semilir angin di atas becak dan masih banyak lagi. Itu adalah waktu-waktu Anda 'menangkap' ide dan depositkan pada bank ide Anda.
Meskipun Anda sudah mendapat ide dari bank ide Anda, Anda harus menetapkan starting point, dari mana cerita Anda dibangun. Untuk memulai hal ini jangan ragu atau takut salah. Tuliskan dari mana Anda akan memulai cerita Anda. Pilih salah satu kalimat, kata, paragraf untuk sebagai titik pemula cerita Anda. Dan lebih bagus lagi jika Anda dapat mengembangkan bank ide Anda tersebut.
Menangkap ide. Karena ide itu sudah ada di sekeliling kita. Bak nyamuk yang berterbangan disekeliling kita, menginginkan darah manis kita, kita tinggal tepuk si nyamuk. Puk! Kena. Rasanya cukup lega. Kurang sudah satu gangguan. Sebaliknya dengan ide. Kena, dapat, juga lega rasanya. Bertambah satu pengembangan cerita kita. Penangkapan ide, cuma dibutuhkan konsentrasi dan sensitifitas. Waktu melihat antrian pembayaran di toko swalayan, dapat menjadi suatu ide. Waktu melihat estalase toko pakaian mungkin timbul satu ide lainnya. Membaca cover majalah di hipermarket dapat menjadi ide. Mendengar pengumuman panggilan di mal, dapat menjadi ide yang lain. Dan seterusnya. Ide ada dimana-mana. Jangan membatasi ide.
Pengembangan
Pengembangan ide dapat memakai jurus 6W 1H. Tentu itu bukan rumus kimia, melainkan 6W 1H singkatan dari What, Who, Why, Where, When, Which dan How. Dan tulis sebanyak mungkin jawaban dari pertanyaan jurus tersebut.
Jurus pengembangan lainnya adalah memakai cara peng-andaian. Misalnya jika saya menjadi jawara Indonesian Idol, apa yang akan saya lakukan, bagaimana dengan hadiah yang saya peroleh, bagaimana dengan ce saya dan sebagainya. Tuliskan semua kejadian impian Anda tersebut. Semua itu toh akan menjadi tulisan Anda. Jadi Anda enggak usah perlu malu, membatasi atau ingin menjadi sempurna. Tulis dulu dech pokoknya.
Pengembangan berikutnya dapat dilakukan latihan membuat cerita pendek. Ambil satu kejadian, peristiwa yang menarik Anda. Bisa dari surat kabar tentang perceraian artis. Dari majalah. Dari televisi opera sabun colek. Dari internet. Buat latihan ini seperti Anda membuat cerpen untuk dikirim ke majalah kesayangan Anda. Beri dialok dua arah. Penggambaran yang lebih detil. Lambat menulis engga kenapa asal komitmen terus menulis. Buat cerpen dengan 1000 kata.
Latihan ini selain dapat membangun percaya diri Anda juga membiasakan menulis. Komitmen tanpa latihan tidak akan berjalan. Dengan latihan komitmen akan terwujud. Salah satu cara menarik, menulis blog pribadi. Murah meriah bermanfaat.
Bagi kita yang masih bukan full time penulis tentu kita tidak mempunyai waktu untuk menulis seperti penulis profesional. Tetapi jangan kuatir, buat saja jadwal sendiri, mungkin setiap hari buat 15 menit. Mulai dari oret-oretan tersebut. Mengenai media terserah. Ada yang suka mencorat-coret di kertas kosong. Ada yang suka di depan komputer atau komputer notebooknya, terserah.
Curahkan semua pikiran, kata, cerita, kalimat, mimpi, observasi, impian bahkan sampai masalah Anda. Kalau bisa tuliskan semua sampai tuntas. Jangan sepotong-sepotong. Jadikan hal ini sebagai kebiasaan baik Anda. Lima belas menit saja. Simpan kertas Anda atau save file komputer Anda. Dalam seminggu (lima hari) lakukan terus menerus. Pada akhir pekan, baca hasil coretan Anda selama lima hari tersebut (atau ada yang suka disimpan sampai sebulan, tetapi simpan dengan baik coretan tersebut, dianjurkan tidak terlalu lama menyimpannya) supaya anda masih ingat apa yang Anda coretkan itu, dan Anda dapat melanjutkan atau mengembangkan coretan tersebut.
Bank Ide
Hasil coretan-coretan itu dapat menjadi "bank ide". Ada penulis yang menganjurkan bank ide itu dibukukan atau Anda membeli buku catatan (notebook) kecil yang bisa dibawa kemana-mana bahkan dapat Anda letakkan di sebelah tempat tidur Anda, karena siapa tahu ketika Anda tidur, Anda bermimpi dan terjaga, masih teringat akan mimpi Anda, Anda dapat menuliskan mimpi tersebut di buku catatan Anda.
Buku catatan dapat Anda bawa waktu naik bis, kereta api, pesawat, kedai kopi, pujasera, mungkin mendengar percakapan sepasang kekasih yang sedang pacaran, anak yang menangis karena mau menurut kepada ortunya, pasutri yang sedang cekcok, waktu menunggu tambal ban motor Anda, waktu menikmati semilir angin di atas becak dan masih banyak lagi. Itu adalah waktu-waktu Anda 'menangkap' ide dan depositkan pada bank ide Anda.
Meskipun Anda sudah mendapat ide dari bank ide Anda, Anda harus menetapkan starting point, dari mana cerita Anda dibangun. Untuk memulai hal ini jangan ragu atau takut salah. Tuliskan dari mana Anda akan memulai cerita Anda. Pilih salah satu kalimat, kata, paragraf untuk sebagai titik pemula cerita Anda. Dan lebih bagus lagi jika Anda dapat mengembangkan bank ide Anda tersebut.
Menangkap ide. Karena ide itu sudah ada di sekeliling kita. Bak nyamuk yang berterbangan disekeliling kita, menginginkan darah manis kita, kita tinggal tepuk si nyamuk. Puk! Kena. Rasanya cukup lega. Kurang sudah satu gangguan. Sebaliknya dengan ide. Kena, dapat, juga lega rasanya. Bertambah satu pengembangan cerita kita. Penangkapan ide, cuma dibutuhkan konsentrasi dan sensitifitas. Waktu melihat antrian pembayaran di toko swalayan, dapat menjadi suatu ide. Waktu melihat estalase toko pakaian mungkin timbul satu ide lainnya. Membaca cover majalah di hipermarket dapat menjadi ide. Mendengar pengumuman panggilan di mal, dapat menjadi ide yang lain. Dan seterusnya. Ide ada dimana-mana. Jangan membatasi ide.
Pengembangan
Pengembangan ide dapat memakai jurus 6W 1H. Tentu itu bukan rumus kimia, melainkan 6W 1H singkatan dari What, Who, Why, Where, When, Which dan How. Dan tulis sebanyak mungkin jawaban dari pertanyaan jurus tersebut.
Latihan ini selain dapat membangun percaya diri Anda juga membiasakan menulis. Komitmen tanpa latihan tidak akan berjalan. Dengan latihan komitmen akan terwujud. Salah satu cara menarik, menulis blog pribadi. Murah meriah bermanfaat.
Maju Terus
Wow, engga kerasa 33 hari telah kita lewati di taon 2008 ini. Maunya lebih sering menulis untuk AEIOU tetapi nyatanya masih dalam tahap mimpi, tapi engga kenapa tetap maju terus, tetap mimpi terus. Tekatnya sih tiap bulan ada tulisan yang lebih sering untuk ditayangkan. Bulan Januari 2008 baru menelorkan dua tulisan di blog ini.
Tentu berita yang cukup menarik dari pengelola, David, founder dari AEIOU memantapkan tekadnya untuk maju terus dalam AEIOU web site. Tetapi untuk hard copynya, dengan cucuran air mata yang bercampur dengan cucuran keringat dan bersatu dengan cucuran air hujan maka dengan tega mengakhiri hidup AEIOU edisi cetaknya.
Tentu keuntungan situs blog AEIOU lebih banyak kayaknya daripada kekurangannya. Selain so pasti gratis, mendunia, bisa diakses dimana saja, dan bisa diupdate kapan saja. Promosinya juga cukup mudah bisa lewat email (atau secara verbal) dengan menunjukkan alamatnya, si pembaca yang berminat hanya tinggal klik saja.
Tentu dalam hal ini hasil teknologi blog merupakan suatu anugerah Tuhan untuk dapat mengajak para pengunjung menikmati dan mendorong mengembangkan talenta menulisnya. Tentu kita mengharapkan banyak support dari para pembaca untuk maju bersama kita mengembangkan situs ini (karena hasilnya kan untuk para pembaca juga).
Tentu berita yang cukup menarik dari pengelola, David, founder dari AEIOU memantapkan tekadnya untuk maju terus dalam AEIOU web site. Tetapi untuk hard copynya, dengan cucuran air mata yang bercampur dengan cucuran keringat dan bersatu dengan cucuran air hujan maka dengan tega mengakhiri hidup AEIOU edisi cetaknya.
Tentu keuntungan situs blog AEIOU lebih banyak kayaknya daripada kekurangannya. Selain so pasti gratis, mendunia, bisa diakses dimana saja, dan bisa diupdate kapan saja. Promosinya juga cukup mudah bisa lewat email (atau secara verbal) dengan menunjukkan alamatnya, si pembaca yang berminat hanya tinggal klik saja.
Tentu dalam hal ini hasil teknologi blog merupakan suatu anugerah Tuhan untuk dapat mengajak para pengunjung menikmati dan mendorong mengembangkan talenta menulisnya. Tentu kita mengharapkan banyak support dari para pembaca untuk maju bersama kita mengembangkan situs ini (karena hasilnya kan untuk para pembaca juga).
Subscribe to:
Posts (Atom)