Wednesday, November 14, 2007

100 Tahun Herge

Seratus foto Herge superbesar dipajang di City Hall Brussel sepanjang Mei tahun ini. Herge memang telah lama meninggal, tapi ulang tahunnya yang ke-100, 22 Mei lalu, dirayakan amat meriah oleh warga Brussel. Orang ingin mengenang seolah-olah ia masih bersama mereka. Ya begitu banyak hadiah dipersembahkan kepada pencipta Tintin ini.


Bukan hanya masyarakat Brussel yang mengenangnya. Lihatlah, siang itu serombongan turis Jepang bergerombol di Museum Komik Brussel. Kinchi Nami, gadis 23 tahun, jepret sana jepret sini. Setiap detil patung Tintin, Profesor Calculus, dan Kapten Haddock yang berbaju astronot oranye dipotretnya. “Saya baca di koran Jepang kalau ada sejumlah perayaan menjelang 100 tahun Herge. Maka, saya bulan Mei ini berkunjung ke Brussel,” katanya riang.


Saat itu, tepat di hari kelahiran Herge, arsitek Christian de Potrzamparc meresmikan dimulainya proyek museum Herge di Louvain La Neuve. Di kota Tournai, juga akan diresmikan agora di tengah kota yang diberi nama Placé Hergem. Pemerintah Begia sendiri mengeluarkan koin Tintin edisi terbatas dan 25 jenis perangko bergambar sampul 25 komik Tintin dalam 24 bahasa.


Dari semuanya, hadiah ulang tahun terindah mungkin adalah sebuah kontrak film, yang sejak dulu diimpikan Georges Remi – nama asli Herge. Di hari perayaan itu, Steven Spielberg memastikan diri untuk membuat film tentang Tintin.


Herge menginggal akibat leukemia pada 1983. Ketika mati ia telah menyelesaikan 23 petualangan Tintin. Dan si Jambul ciptaannya ini telah menjelajahi hampir separuh bumi: dari ujung savana Amerika sampai daerah bersalju di Tibet. Tintin adalah sosok wartawan yang pernah membuat “kagum” Jenderal de Gaulle, yang mengatakan bahwa, satu-satunya rival internasionalnya hanyalah Tintin.


Tintin boleh dibilang kosmopolitan. Meski selalu berkesan serius, ia mudah bergaul. Teman-temannya tersebar di berbagai belahan dunia. Ada Jenderal Alcazar dari Amerika Selatan, seorang Indian Arumbaya dari Amerika Latin, para syeikh terpandang di Arab. Ia bahkan berpesiar sampai ke bulan. Dalam Penerbangan 714 ia mampir ke Indonesia untuk transit menuju Australia.


Tintin di Rusia, 10 Januari 1929 adalah awal petualangan Tintin. Edisi itu laris tak terduga. Sejak itulah petualangan Tintin merambah ke Kongo, Amerika, Mesir, Arab, dst. [TEMPO, Juni 2007].

No comments: