Wednesday, November 7, 2007

Layang-layang Terbang

Ini bukan judul puisi lah. Cuman pengen aja beri judul pakai kalimat Indo dari buku The Kite Runner. Buku lama (1-2 tahun yang lalu ?) yang pernah aku lihat di toko buku terbesar di kotaku. Yang menarik penglihatanku tentang buku itu bukan gambar cover-nya atau judulnya. Tetapi nama pengarangnya. Yang timur tengah banget menurutku. Khaled Hosseini.

Maka dengan penasaran aku mulai baca. Apa bagusnya sampai dikatakan sebagai New York Times Bestseller. Kemudian aku membaca kata pengantarnya. Yang sampai hari ini aku cukup mengingatnya. Khaled mengakui kalau naskah tersebut dia tulis untuk dirinya sendiri. Mungkin jika selesai menulisnya dia hanya akan menunjukkan pada istrinya Soraya. Setelah itu mungkin hanya akan mendarat di pinggir pojok garasinya sebagai suatu karya tulis yang hanya setempo saja dan tak akan banyak orang yang tahu atau membacanya.


Tentu sudah banyak pengamat pembaca buku yang telah menulis tentang buku ini. Aku bukan mau ikut-ikutan, tetapi waktu aku membaca kata pengantarnya, aku merasa bahwa buku itu ditulis dari pengalaman sang penulis yang sebenarnya. Ada rasa ketulusan keiklhasan dalam menceritakan pengalaman hidupnya. Melalui ingatan (memory) kehidupannya yang dialaminya selama di Afghanistan sebelum penjajahan Uni Soviet.


Khaled sebelumnya hendak menulis tentang Taliban, tetapi dia merasa bahwa banyak penulis yang telah menulis tentang Taliban yang lebih berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang jauh lebih banyak dari dia. Maka dia hanya memulai menulis ‘Afghanistan’ dari pengalamannya. Yang cukup mengalir. Enak untuk dinikmati.


Khaled juga memberikan suatu wawasan yang ‘baru’ kepada pembaca tentang Afghanistan yang selama ini hanya dianggap sebagai tanah air Taliban penyebab teror. Meski dia kini tinggal dan hidup di negara paman Sam, yang dijumpainya sangat berbeda antara Los Angeles dan Kabul.


Afganistan sebelum penjajahan Uni Soviet mungkin masih lebih baik daripada pendudukan Taliban saat ini, menurut Kahled. Melalui The Kite Runner, Khaled juga ingin pembaca mengerti bahwa Afghanistan yang ’sebenarnya’ adalah negara yang cinta damai dan indah. Kenangannya tentang Afghanistan bagaikan layang-layang yang terhembus mengikuti arah angin. Bagai Amir yang telah mengkhianati Hassan, sahabat baiknya semasa kecil. Yang telah meninggalkan Hassan begitu saja ketika Hassan diperkosa.


Rasa bersalah pun mengiringi Amir. Menipu diri, menjadi pengecut, tak mengingat masa lalunya adalah satu-satunya pilihan. Seperti layang-layang putus, sebagian dari dirinya terbang bersama angin. Masa lalu yang terkubur senantiasa menyeruak kembali. Hadir membawa luka-luka lama. Dan seperti layang-layang, tak kuasa menahan badai, demikian Amir harus menghadapi kenyataan yang mewujud kembali.


Buku yang indah seperti apa adanya ditulis Khaled Hosseini dengan baik, sehingga tidak heran telah dibaca oleh pembaca dalam 42 bahasa. Keindahan buku ini bukan saja terasa ketika dibaca, bahkan hingga buku ini selesai dibaca, keindahan itu rasanya masih tertinggal di hati.


The Kite Runner buku Khaled Hosseini yang pertama dan menjadi sukses besar. Dan buku pertama yang ditulis oleh orang Afghanistan dalam bahasa Inggris. Tahun 2007 Dreamworks telah memproduksi The Kite Runner menjadi sebuah film. Dari banyak pengkritik film, ada satu yang menarik.


Film yang ditonton tidaklah seperti yang diimajinasikan oleh pembaca. Memang tidaklah mudah, adaptasi dari sebuah buku ke layar perak. Pengkritik film lainnya juga mengatakan bahwa bagi penonton film disarankan untuk membaca novelnya terlebih dahulu untuk lebih mengerti film yang ditonton.


Khaled juga seorang penulis yang berani menceritakan tentang Afghanistan dari sisi lain, yang tentu akan tidak menyenangkan bagi otoritas di Afghanistan pada saat ini. dikabarkan pemutaran film yang seharusnya sekitar bulan Oktober ditunda menjadi pada bulan Desember 2007, dikarenakan kekuatiran akan adanya unjuk rasa yang dapat terjadi di Afghanistan (meski rencana distributor tidak akan memutar film tersebut di Afghanistan, tetapi dikuatirkan DVD bajakan akan bermunculan disana) dan akan membahayakan keselamatan para pemain filmnya (konon beberapa pemain film pemeran ‘Amir - Hassan waktu kecil’ berasal dari Kabul Afghanistan).

No comments: