Hal ini dikatakan Dr Victor Silaen, pengamat politik dan dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Jakarta dalam acara diskusi panel yang bertema "Reporting Religion as News", yang diselenggarakan INKommunity, komunitas wartawan Kristen, Jumat (21/9) di Jakarta.
Selain Victor, tampil Kristanto Hartadi, Pemimpin Redaksi Sinar Harapan dengan tema "Mengembangkan Berita Agama di Media Mainstream", Adiputra, konsultan radio, "Tantangan dalam Mengelola Radio Kristen", serta Don Bosco Salamun, anggota Komisi Penyiaran Indonesia dengan tema "Tren Program Bernuansa Agama di Televisi".
Dengan tema "Mengembangkan Jurnalisme di Media Ministri", Victor Silaen menjelaskan pelayanan kristiani bukan hanya berorientasi keterbebasan dari dosa, tetapi juga keterbebasan dari pelbagai belenggu dan tekanan yang membuat hidup ini terasa begitu susah dan sengsara, semisal kemiskinan, kebodohan, ketidakadilan, dan yang sejenisnya.
Jadi, pelayanan kristiani haruslah dikembangkan seluas-luasnya agar mampu menjawab pelbagai tantangan kehidupan dalam bentuk kebutuhan-kebutuhan dan masalah-masalah yang makin komplek itu.
Selain itu, kata Pemimpin Redaksi Tabloid Dwi Mingguan Reformata itu, penting pula dipikirkan upaya-upaya strategis agar terjadi koordinasi dan kooperasi yang baik di antara sesama kelompok atau lembaga pelayanan kristiani.
Tujuannya, agar semua visi pelayanan itu dapat diwujudkan secara lebih efektif dan efisien. Di dalam hal inilah terasa betapa penting dan perlunya media informasi-komunikasi - baik cetak, elektronik, maupun audio-visual.
Victor Silaen menegaskan pentingnya media. Dengan adanya media, kita selaku komunikator (pihak penyampai pesan) dapat memperoleh beberapa keuntungan, antara lain:
1) informasi-informasi yang akan disampaikan dapat direncanakan atau dipersiapkan agar lebih baik dan menarik;
2) informasi-informasi yang disampaikan dapat menjangkau masyarakat luas;
3) informasi-informasi yang sudah disampaikan tak lekas berlalu begitu saja karena dapat disimpan dalam bentuk cetakan (buletin, jurnal, majalah, tabloid, dan yang sejenisnya), atau rekaman (kaset, video, dan yang sejenisnya), atau terpampang lama di komputer (internet);
4) kita juga dimungkinkan untuk memperoleh umpan-balik (respons) dari komunikan dalam bentuk informasi baru yang memerkaya, masukan, usulan, kritik, dan lainnya.
Dengan beberapa keuntungan itu saja, tambahnya, menjadi jelaslah bahwa sesungguhnya media informasi-komunikasi bukan hanya dapat berfungsi sebagai sarana penghubung, tetapi juga pendukung. Terlebih di zaman serba-modern yang membuat waktu menjadi terasa kian berharga ini.
Mengapa harus repot-repot, misalnya, untuk berbicara di sana-sini atau pergi ke sana-sini untuk menyampaikan informasi jika ada media yang dapat membantu atau bahkan menggantikan upaya manusia untuk tujuan itu? Sekaitan itu, maka Kristen ditantang untuk mampu mengelola sekaligus mengembangkan media massa yang baik, berkualitas, dan menarik. (Suara Pembaruan, 22/9/07)
No comments:
Post a Comment