Thursday, March 29, 2007

Dua Penulis Muda Tiongkok

Dari daftar 25 penulis Tiongkok yang telah menjadi jutawan, lima peringkat teratas dihuni oleh dua pemuda yang masih berusia berkepala 2. Yakni Han Han dan Guo Jingming. Sekilas tentang mereka, dimana kesuksesan mereka belum akan pudar dalam waktu yang singkat ini.


Han Han

Pada 1999, Han Han memenangkan hadiah pertama “National Composition Competition of New Concept” di antara siswa sekolah menengah dengan karyanya yang berjudul “Peeping into a Person in the Cup”.


Pada Juni 2000, karya novelnya dengan 210.000 kata berjudul “Threefold Doors” diterbitkan oleh Badan Penerbitan Penulis.


Setelah 2001 Han Han menerbitkan prosa antologi “One Degree Below Zero”, kemudian “Galloping Like Youngster”, “Poison”, “Sketches through 2003”, lalu “Riot in Chang’an” dan kumpulan tulisannya berjudul “Han Han in Five Years” dalam versi Perancis, Korea, Singapura dan Jepang. Han Han juga merupakan seorang pembalap mobil yang sukses di Tiongkok. Tahun 2004 diperkirakan penghasilan Han Han sebesar 9.5 juta yuan (US$1,2 juta).


Guo Jingming

Guo Jingming, seorang mahasiswa perguruan tinggi berumur 21 tahun, masuk dalam daftar 100 di 2004 Forbes Chinese Celebrity, memperlihatkan bakat luar biasanya sebagai penulis muda komersial yang paling sukses di Tiongkok.


Walaupun nama Guo Jingming mungkin tidak tenar di dunia dewasa, tetapi namanya mempunyai “kekuatan sihir” membuat anak belasan tahun untuk menjerit dan menangis.


Guo mencapai keberhasilannya pada tahun 2003 ketika novelnya "City of Fantasy" dipasarkan di Beijing. Novelnya telah terjual sebanyak 1,5 juta buku, dan rekornya ini membuat novelnya masuk kedalam daftar penjualan terbanyak kedua setelah penulis novel terkenal Chi Li.


Dalam novelnya, Guo menggambarkan dunia istimewa, di mana peran kasih-sayang itu sederhana dan murni, dengan tak ada gangguan. Dia mencoba menyampaikan pikirannya secara manusia alami lewat tulisannya.Pembaca sangat menyukai akan emosi yang digambarkan dalam novelnya.


"City of Fantasy" sangat menangkap pembacanya yang khusus yakni – para remaja. Kelompok ini adalah yang sangat penting untuk masa depan negara, tetapi paling sering diabaikan oleh para penulis. Oleh sebab itu entah dia melakukannya secara sadar atau tidak, Guo sudah mengambil porsi yang besar dari kue ini.


Seorang redaktur dari majalah Sprout mengatakan, "Cukup layak bahwa Guo sudah menjadi begitu populer. Jika tidak ada Guo Jingming, mungkin ada orang lain yang akan muncul. Para remaja bukan hanya memerlukan makanan jasmani saja, dan Guo menyediakan apa yang diperlukan oleh mereka pada saat yang tepat.”


Menghadapi kefanatikan para remaja itu, Guo mengatakan bahwa kemashyuran adalah tak berarti baginya. "Kadang-kadang kegilaan mereka mengharukan saya, dan saya senang sekali akan perhatian mereka yang luar biasa atas diriku. Mereka mengharapkan saya sebagai idola mereka. Dan mereka menyukai saya sebagai simbol, lebih dari pada saya sebagai seorang penulis.


Guo menulis "City of Fantasy" pada waktu dia masih sekolah menengah atas tahun yang ketiga (SMA 3). Dan banyak kritik yang mengatakan tingkah lakunya sangat kekanak-kanakan. Guo menanggapi, "Anda tidak bisa menilai karya seseorang dari umur mereka, tetapi dari tulisannyalah. Jika tulisannya menunjukkan kedewasaan, itu sudah cukup. Tidaklah benar bahwa karya seorang penulis berusia 16 tahun lebih tidak tak dewasa daripada karya seorang penulis berumur 60 tahun. Anda lebih baik mendorong penulis pemuda daripada hanya mengkritiknya”


Guo, sekarang mahasiswa tingkat dua di Shanghai University, dalam bidang seni film dan teknologi. Bagi Guo menulis novel bukanlah suatu beban yang pasti, juga bukan karir satu-satunya. "Seperti bermain bulu tangkis, merupakan salah satu dari hobi saya. Saya menulis untuk mencatat pergantian tahunan saya. Mungkin tidak begitu banyak pergantian di masa depan hidup saya, dan saya akan berhenti menulis.”


Dengan membuat loka karya "Island" pada Juni tahun lalu, Guo bukanlah hanya seorang penulis lagi. Dia juga terlibat dengan usahanya yang lain yakni mendesain pesawat, perencanaan dan manajemen. “Melakukan hal ini lebih menyenangkan bagi saya daripada hanya menulis buku saja atau menghargai reputasi saya dengan berlebihan."


Buku pertama dari hasil lokakaryanya adalah "Debut". Dalam bukunya "Debut" Guo menulis tentang homofon (dua kata yang jika diucapkan mempunyai persamaan bunyi tetapi berlainan arti) merupakan "langkah pertama" dalam bahasa Tionghoa, dan Guo berharap lokakaryanya akan berkembang dengan baik.


Guo berada diperingkat ke-93 didalam daftar 2004 Forbes, 100 Selebriti Tionghoa, dengan aset sebesar US$1.6 juta. Dan berada di peringkat kelima dalam daftar 25 penulis kaya Tiongkok dengan penghasilan dari bukunya saja sekitar 8.5 juta yuan (US$1.1 juta).

Thursday, March 22, 2007

Penulis Tiongkok Kaya

Penulis yang paling populer di Tiongkok saat ini sudah membuat mereka menjadi kelompok jutawan, dengan menjual buku mereka dan berpenghasilan sampai delapan angka dolar Amerika.


Chinese Business Post akhir tahun lalu meninjau perusahaan penerbitan , toko buku dan penulis, dan menghasilkan daftar dengan membandingkan beberapa penghasilan penulis untuk karya mereka dasawarsa yang lalu, yang diperhitungkan dengan melipatgandakan jumlah buku yang diterbitkan, harga jual dan royalti masing-masing karya. Survei mengambil rata-rata sebanyak 10 persen untuk perhitungan royalti.


Penulis dengan penghasilan yang paling tinggi, 14 juta yuan ($1.75 juta) adalah Yu Qiuyu, dari Shanghai. Hasil karyanya yang terbaik adalah koleksi tulisannya tentang kebudayaan, orang Tionghoa dan orang asing. Peringkat kedua diduduki oleh Eryuehe, seorang pengarang novel, dengan penghasilan 12 juta yuan ($1.5 juta). Peringkat keempat dihuni oleh Su Tong, yang terkenal dengan bukunya Raise the Red Lantern (yang telah dijadikan film oleh Zhang Yimou).


Dan tak terbayangkan adalah dua orang penulis muda, Han Han dan Guo Jingming, dengan penghasilan 9.5 juta yuan ($1.2 juta) dan 8.5 juta yuan ($1.1 juta) masing-masing, berada diperingkat tiga dan lima.


Kedua penulis muda ini lahir pada tahun 80 an (yang dikenal di Tiongkok sebagai penulis era 80 an) dan mulai menerbitkan buku ketika mereka masih remaja. Sebagaimana diketahui bahwa generasi muda saat ini lebih banyak menyuarakan tentang kebangkitan baru Tiongkok, mereka berbeda dengan penulis generasi yang lebih tua di banyak cara, seperti berani menuliskan kepribadian mereka dan menggunakan gaya bahasa anak muda.


Penulis lain, Annie (Baby) Bao Bei, yang terkenal oleh tulisannya di Internet, terdaftar di urutan 11 dalam daftar kekayaan penulis kontemporer Tiongkok. Banyak karyanya tulisannya di Internet diterbitkan dalam bentuk buku, yang pendapatan royaltinya mencapai $1 juta.


Tidak secara mengherankan, kebanyakan dari 25 penulis teratas yang paling kaya di Tiongkok saat ini memperoleh kekayaan mereka melalui tulisan fiksi, gaya yang dinikmati oleh sebagian besar pembaca di Tiongkok. Dan hanya ada lima orang wanita di antara 25 teratas.



1. Yu Qiuyu – esai mengenai kebudayaan dan sejarah: 14 juta yuan


2. Eryuehe - imperial fiction, The Great Emperor Kangxi : 12 juta yuan


3. Han Han - Young Adult, The Ideal City : 9.5 juta yuan


4. Su Tong - Chinese Fiction, The Myth of Meng Jiang Nu : 9 juta yuan


5. Guo Jingming - YA, I5land: 8.5 juta yuan


6. Tang Haoming – fiksi sejarah, Zeng Guofan : 8.2 juta yuan


7. Yi Zhongtian - populer sejarah, terutama Three Kingdoms: 8 juta yuan


8. Zheng Yuanjie - dongeng anak-anak: 7.8 juta yuan


9. Yang Hongying – literatur anak-anak: 7.5 juta yuan


10. Jiang Rong - Wolf Totem: 7.2 juta yuan


11. Annie Baobei - CF, roman, Padma : 7 juta yuan


12. Wang Meng - CF, Green Fox : 5 juta yuan


13. Chen Zhongshi - CF, White Deer Plain : 4.55 juta yuan


14. Jia Pingwa - CF, Local Language : 4.2 juta yuan


15. Tie Ning - CF, Ben Hua Village : 4 juta yuan


16. Hai Yan - CF, fiksi kriminal, Jade Guan-yin : 3.8 juta yuan


17. Zhou Meisen - CF, Absolute Power : 3.75 juta yuan


18. Zhang Ping – fiksi birokrasi, National Official : 3.55 juta yuan


19. Yu Hua - CF, Brothers : 3.5 juta yuan


20. Mo Yan - CF, Birth, Death and Fatigue : 3.45 juta yuan


21. A Lai - CF, Red Poppies : 3.3 juta yuan


22. Chi Li - CF, Life Show : 3.2 juta yuan


23. Zhang Yueran – penulis era 80-an, A Sunflower Lost in 1890 : 3 juta yuan


24. Liu Xinwu - analisa populer literatur, Dream of the Red Mansion: 2.75 juta yuan


25. Liu Zhenyun - CF, Cell Phone : 2.5 juta yuan


Sumber Sina.com Des, 2006

Wednesday, March 14, 2007

Selesai Baca Buku

Sebenarnya bukan hari ini, aku menyelesaikan pembacaan novel kriminal Chosen Prey besutan John Sandford, tetapi karena baru hari ini lagi mood mengetik jadi di blog dicatat hari ini. Well, aku Cuma mo bagi pengalaman selama pembacaan novel tersebut. John Sandford, who the heck is he?

Aku sempat tahu sih nama pengarang tersebut tetapi kalau lewat pajangan novel di toko buku, biasanya aku pass aja novel tersebut. Karena pertama, kayaknya nama pengarang tersebut belum setenar banget kayak, Tom Clancy, Robert Ludlum (The Bourne Identity), atau Jeffery Deaver (The Bone Collector). Yang dua pertama itu sebenarnya spy novel, bukan novel kriminal. Kedua, judul buku koq kayaknya kurang menarik atau kurang membuat pembaca bertanya.


Tetapi balik lagi bagaimana novel tersebut bisa jatuh ditanganku, karena sebagai hadiah tentu mau tidak mau novel tersebut aku lahap habis dibaca. Sekaligus pengen tahu bagaimana bagus atau jeleknya novel tersebut. Karena waktu membaca sinopsisnya cukup oke. Yakni tentang pembunuhan berantai.


Selesai membaca Chosen Prey kesimpulannya, bagi penggemar novel kriminal, cerita ini kurang menggigit, cukup lamban, cukup membosankan, kurang ada kejutan, mudah ditebak alur ceritanya dan akhir ceritanya.


Chosen Prey merupakan salah satu novel kriminal serial dari John Sandford yang diterbitkan pada tahun 2001. Novel-novel John Sandford seri Prey adalah Rules of Prey, Shadow Prey, Eyes Of Prey, Silent Prey, Winter Prey, Night Prey, Mind Prey, Sudden Prey, Secret Prey, Certain Prey, Easy Prey, Chosen Prey, Mortal Prey, Naked Prey, Hidden Prey, Broken Prey dan yang terakhir Invisible Prey.


John Sandford, nama sebenarnya John Roswell Camp berlatar belakang dari jurnalistik ketentaraan. Awal menulisnya dimulai ketika dia masih di sekolah menengah atas, guru bahasa Inggrisnya memuji tulisannya dan mengatakan dia mempunyai bakat besar dalam menulis.


Ketika di universitas dia pun menjadi editor surat kabar sekolahnya. Demikian juga ketika dia masuk kedalam ketentaraan. Dia mengikuti sekolah jurnalistik ketentaraan. Selesai di ketentaraan, John bekerja di perusahaan surat kabar. Dan setelah mengambil S2-nya dalam Jurnalistik, John bekerja di suratkabar besar Miami Herald.


Tiga tahun kemudian setelah dia memenangkan penghargaan tertinggi dalam jurnalistik ‘Pulitzer’, John berhenti menulis sebagai jurnalis dan mengalihkan waktunya untuk menulis novel. Dua novel pertamanya ditolak oleh penerbit. Sampai pada novelnya yang berjudul The Fool's Run diterbitkan. Dan tiga bulan kemudian novelnya yang berjudul Rules of Prey juga diterbitkan. Kedua novel perdananya tersebut menjadi Best Seller.


Sekilas dari Chosen Prey yang kudapat (untuk novel fiksi):

- Membuat alur cerita yang tidak mudah ditebak oleh pembaca.

- Selipkan kejutan, terutama dalam menjelang akhir cerita.

- Membuat novel berseri cukup menguntungkan (kalau novel perdananya sukses)

- Membangun image penulis yang fokus pada satu tema besar (misalnya John Sandford bertahan menulis novel kriminal – dia pernah menulis novel horor tetapi agen penerbitnya menganjurkan untuk tidak diterbitkan karena akan merusak image-nya).


Peter Purwanegara

Monday, March 12, 2007

Intermezzo: Kutipan

“Biasanya, ketika pembaca sampai pada bab terakhir, mereka menutup buku dan pergi tidur. Aku menulis bukuku dengan hati-hati jadi ketika pembaca sampai bab yang terakhir, dia akan membuka satu halaman lagi. Ketika pembaca berkata bahwa aku membuat mereka membaca terus sampai malam, aku merasa bangga akannya.” Sidney Sheldon


“Anda belajar menulis dengan menulis cerita pendek. Teruslah menulis cerita pendek. Uang akan mengalir ketika Anda menulis novel, tetapi menulis cerita pendek akan membuat tulisan Anda luwes dan tajam.” Larry Niven (penulis fiksi fantasi).


“Kebanyakan penulis dapat menulis buku lebih cepat daripada penerbit menulis cek mereka.” Richard Curtis (penulis skenario film Four Weddings and a Funeral, Notting Hill).


“Jika Anda seorang penyanyi, Anda akan kehilangan suara Anda. Pemain baseball akan kehilangan lengannya. Seorang penulis akan lebih matang, dan jika dia seorang penulis handal, semakin tua semakin baik tulisannya.” Mickey Spillane (penulis novel kriminal).


“Sebuah sukses adalah ketika Anda menyelesaikan sebuah buku, tumpukan halaman kertas yang penuh dengan kata-kata. Jika Anda mencapai titik itu, Anda adalah seorang pemenang yang akan sama bangganya dengan seorang berlengan satu berlayar keliling dunia.”

Tom Clancy (penulis novel The Hunt for Red October, Patriot Games).


“Saya kagum dengan orang yang berani menulis apa saja.”

E.B. White (Penulis buku Charlotte's Web)


“Saya pikir tidak semua orang harus menulis riwayat hidupnya setelah mereka meninggal.” Samuel Goldwyn (produser Hollywood).


“Saya menulis sama seperti saya bernafas, karena jika tidak, saya akan meninggal.” Isaac Asimov.


”Ketika saya tidak menulis, saya sekarat”. Neil Diamond (Penyanyi).


“Menulis adalah tindakan mengatakan “Aku” kepada orang lain, kata lainnya, dengarkan saya, lihat caraku, ubah pikiranmu.” Joan Didion (jurnalis, esais dan novelis).


Perbedaan antara fiksi dan realita? Fiksi masuk akal. Tom Clancy.


Saya tidak mempunyai waktu untuk menulis surat yang pendek, jadi saya menulis surat yang panjang sekalian. Mark Twain.

Saya melakukan riset dan kerangka tulisan buku saya selama delapan bulan. Jeffery Deaver


Saya membuat kerangka tulisan dan riset novel saya selama delapan bulan sebelum saya memulai satu kata pun dari novel saya. Jeffery Deaver


Peraturan pertama: Tulislah setting yang benar-benar Anda tahu.

Jeffery Deaver


Cara yang terbaik belajar menulis adalah belajar dari buku-buku penulis yang Anda sukai/kagumi. Jeffery Deaver


Kerangka tulisan adalah 95% dari sebuah buku. Kemudian saya duduk dan menulis, dan itu bagian yang sangat mudah. Jeffery Deaver


Ketika waktunya menulis buku, saya akan memadamkan lampu, melihat gambaran yang akan saya tulis dalam kegelapan. Jeffery Deaver (penulis novel The Bone Collector)


Jika Anda hanya menulis untuk menyenangkan penulisnya, itu adalah sia-sia. Blaise Pascal (1623 - 1662)

Tulis naskah pertama Anda dengan hatimu. Perbaiki dengan kepala Anda.

Dari film Finding Forrester