Tetapi balik lagi bagaimana novel tersebut bisa jatuh ditanganku, karena sebagai hadiah tentu mau tidak mau novel tersebut aku lahap habis dibaca. Sekaligus pengen tahu bagaimana bagus atau jeleknya novel tersebut. Karena waktu membaca sinopsisnya cukup oke. Yakni tentang pembunuhan berantai.
Selesai membaca Chosen Prey kesimpulannya, bagi penggemar novel kriminal, cerita ini kurang menggigit, cukup lamban, cukup membosankan, kurang ada kejutan, mudah ditebak alur ceritanya dan akhir ceritanya.
Chosen Prey merupakan salah satu novel kriminal serial dari John Sandford yang diterbitkan pada tahun 2001. Novel-novel John Sandford seri Prey adalah Rules of Prey, Shadow Prey, Eyes Of Prey, Silent Prey, Winter Prey, Night Prey, Mind Prey, Sudden Prey, Secret Prey, Certain Prey, Easy Prey, Chosen Prey, Mortal Prey, Naked Prey, Hidden Prey, Broken Prey dan yang terakhir Invisible Prey.
John Sandford, nama sebenarnya John Roswell Camp berlatar belakang dari jurnalistik ketentaraan. Awal menulisnya dimulai ketika dia masih di sekolah menengah atas, guru bahasa Inggrisnya memuji tulisannya dan mengatakan dia mempunyai bakat besar dalam menulis.
Ketika di universitas dia pun menjadi editor
Tiga tahun kemudian setelah dia memenangkan penghargaan tertinggi dalam jurnalistik ‘Pulitzer’, John berhenti menulis sebagai jurnalis dan mengalihkan waktunya untuk menulis novel. Dua novel pertamanya ditolak oleh penerbit. Sampai pada novelnya yang berjudul The Fool's Run diterbitkan. Dan tiga bulan kemudian novelnya yang berjudul Rules of Prey juga diterbitkan. Kedua novel perdananya tersebut menjadi Best Seller.
Sekilas dari Chosen Prey yang kudapat (untuk novel fiksi):
- Membuat alur cerita yang tidak mudah ditebak oleh pembaca.
- Selipkan kejutan, terutama dalam menjelang akhir cerita.
- Membuat novel berseri cukup menguntungkan (kalau novel perdananya sukses)
- Membangun image penulis yang fokus pada satu tema besar (misalnya John Sandford bertahan menulis novel kriminal – dia pernah menulis novel horor tetapi agen penerbitnya menganjurkan untuk tidak diterbitkan karena akan merusak image-nya).
Peter Purwanegara
No comments:
Post a Comment