Widiarsi Agustina & Rinny Srihartini, TEMPO Februari 2007
Abdurahman Faiz tak kerepotan lagi jika teman-temannya ingin membaca puisi terbarunya. Mereka tak lagi harus memfotokopi atau mencetak ulang tulisan laki 11 tahun itu. Sebab sejak Juni 2005, hasil karya siswa V SD Al-Fikri, Depok, Jabar itu berpindah dari hard disk komputer pribadinya ke dunia maya http://masfaiz.multiply.com Ibunyalah, Helvy Tiana Rosa – penulis cerpen – yang membuatkan rumah di dunia virtual ini dengan nama “Taman Hati A. Faiz”. Di sana, Faiz menulis apa saja, dari cerita lucu soal “kentut strawberry” hingga penderitaannya dikhitan. Pun ketika adiknya, NadyaParamita, lahir pada awal Pebruari ini. “Selalu ada matahari bersamamu meski kau lahir dalam pelukan hujan.”
Dua tahun menjadi blogger, juara menulis “Surat kepada Presiden” pada 2003 ini merasa bakat menulisnya berkembang. Setiap puisinya dikirim ke ranah maya, saat itu juga respons tiba dengan cepat. Karya-karyanya mengalir deras, agaknya juga karena proses interaksi via internet itu. Bahkan beberapa di antaranya diterbitkan dalam bentuk buku. “Yang terpenting, tulisan-tulisan itu bisa dinikmati siapa saja,’ ujarnya.
Blogger belia lain adalah Saraswati. Pelajar kelas V SD Madania, Bogor ini bahkan punya 2 alamat, satunya adalah: http://saras-saraswati.blogspot.com. Mulanya ia menjadi blogger karena suka teledor menyimpan diarinya. Tulisan Saras ada macam-macam, dari catatan harian, resensi film, buku, bahkan opini. Ini opininya tentang poligami: “Yang kutahu, kasih sayang itu nggak bisa dibagi rata, nggak kayak roti yang ada timbangan kilogramnya.” Dari naskah blognya itu, ia berencana menerbitkan majalah.
Sedang Wisnu Aryo Setio (http://simplyiyo.com), 13, siswa SMPN 5 Bandung, menyebut blognya begini: “Ini bukan surga. Ini rumah tempatku bernaung. Memandang jauh melalui jendela ilmu…,” demikian tulisnya awal Januari lalu. Berkat blog-nya, Wimar Witoelar, komentator politik, pernah mewawancarainya.
Fenomena blog memang luar biasa. Sejak dipopulerkan tahun 1994, diperkirakan lahir 75 ribu weblog baru. Di Indonesia sendiri diperkirakan akan mencapai 100 ribu pada akhir tahun ini. “Blog dapat makin mendukung pengembangan proses belajar, metode interaksi, dan referensi yang dapat di akses murid,” kata Jalu Cahyanto dari Sampoerna Foundation.
No comments:
Post a Comment