Tuesday, February 20, 2007

MAPS UNTUK JADI PENULIS

Oleh: Georganne Fiumara


Menjadi penulis lepas ialah sebuah cara untuk bekerja di rumah. Anda memiliki peluang istimewa untuk memengaruhi apa yang orang lain pikir atau lakukan. Anda dapat menyentuh emosi, bahkan mungkin mengubah jalan hidup pembaca. Meski benar ada yang punya bakat lebih dari lainnya, namun ada banyak faktor utama yang lebih menentukan kesuksesan.

Mulai sekarang. Tanyakan pada diri: Apakah saya ingin menjadi penulis, ataukah saya ingin menulis? Ada bedanya! Menjadi penulis adalah sebuah angan-angan, sedangkan menulis adalah sebuah kerja keras. Jika Anda menunggu waktu dan tempat yang tepat untuk memulai menulis, Anda tak akan pernah tahu kapan Anda bisa melakukannya. Menunggu hanyalah sebuah alasan untuk menghindari kegagalan.

Asah keahlian. a]. dengan Membaca. Bacalah jenis tulisan yang ingin Anda tulis. Waktu membaca, perhatikan karakter yang baik dan yang buruk dari setiap penulis. Tuliskan kalimat yang membuat Anda kagum. Anda bahkan dapat menyalin sebuah artikel yang bagus untuk mendapatkan cita rasa bagaimana kalimat-kalimat yang ada disusun. Kemudian, cari bacaan tentang menulis. b]. dengan Menulis. Seperti keterampilan yang lain, semakin sering Anda melakukannya, semakin trampillah Anda.

Pilih topik secara saksama. Apa yang Anda tulis lebih penting dari keterampilan menulis Anda. Topik Anda harus bisa dijual. Pastikan apakah artikel yang Anda buat sesuai dengan minat pembaca media yang Anda tuju. Apakah Anda memang menguasai bidang itu atau Anda akan mewawancarai para ahlinya? Apakah topik Anda menyoroti hal yang belum pernah dibahas atau apakah Anda punya sudut pandang yang baru? Apakah informasi yang Anda berikan akan mampu menguatkan pembaca atau mengajarkan pembaca sebuah keterampilan?

Sabar atas penolakan. Ketika ditolak, Anda akan merasa bahwa ketakutan terbesar Anda telah terbukti. Lalu tulisan itu Anda simpan rapat-rapat di laci dan tak pernah dilihat/sentuh lagi. Ini kesalahan yang sangat fatal. Media menolak sebuah karya atas pertimbangan banyak alasan. Selain kualitas tulisan, mereka mungkin baru saja menerima tulisan topik sejenis, atau tidak menerima kiriman berupa puisi, atau editornya sedang mengalami hari buruk sehingga ia menolak semua kiriman tulisan yang menumpuk di mejanya. Apa pun alasannya tidak begitu penting. Namun, adalah penting untuk yakin sejak awal bahwa penolakan adalah bagian dari proses penerimaan. Tidak ada sukses instan di semua bidang profesi.

No comments: