Tuesday, April 1, 2008

Dapatkah Saya Hidup Sebagai Seorang Novelis?

by Marilyn Henderson (Wrting World)

Jika Anda bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan ini, mungkin Anda adalah seorang penulis, atau sedang belajar menulis atau ingin menulis sebuah novel. Paling tidak, Anda sudah berani melangkah.

Menjadi seorang penulis novel atau novelis merupakan suatu karir yang terpandang di bagian karir yang diinginkan, tetapi seperti karir lainnya, hal itu merupakan suatu keputusan besar dalam hidup Anda, ada beberapa hal yang penting untuk dipikirkan sebelum Anda mengirimkan surat pengunduran diri Anda pada bos Anda yang sekarang.

Menulis novel adalah 5% bakat dan 95% kerja keras. Kenyataan bahwa Anda sedang menulis sebuah novel merupakan suatu tanda Anda mempunyai bakat yang dapat dikembangkan menjadi karir yang sukses. Tanda yang lebih jelas bahwa Anda menyelesaikan dan menjual novel Anda yang pertama. Tanda yang sangat kuat adalah Anda telah menulis dan menjual beberapa novel.

Penjualan novel perdana tentu menegangkan, tetapi jika Anda hanya ingin menjual novel pertama saja, Anda tidak akan mempunyai karir yang baik. Para penerbit menginginkan para penulis membuahkan buku mereka yang baru secara terus menerus. Penerbit akan menolong Anda membangun karir Anda, tetapi tergantung sebagaimana Anda dapat menuliskan buku baru anda.

Ada ribuan novel yang tidak selesai atau tidak terjual dalam komputer atau di meja tulis di berbagai dunia. Hal itu terjadi karena penulis pemula tidak menghiraukan langkah pertama yang sangat penting, yang 95% dapat Anda lakukan yakni kerja keras.

Langkah 1

Seperti karir lainnya, menjadi seorang novelis Anda harus mempunyai keahlian menulis yang baik. Mencari ide yang dapat dijual, menulis cerita yang pembaca tak akan melepaskan bukunya sampai akhir cerita, kemudian menyampaikan semua itu kepada pembaca yang puas, adalah keahlian yang memerlukan waktu dan latihan untuk menjadi penulis yang handal.

Banyak penulis pemula yang mendapatkan ide yang bagus lalu dengan tergesa-gesa duduk di depan komputer untuk memulai bab pertama. Hal itu dapat menjadi kesalahan yang besar. Ide yang bagus harus disertai dengan penjabaran yang dapat menarik perhatian seorang editor, yang ingin membaca terus ide tulisan Anda tersebut. Ide tulisan Anda yang bagus akan dapat tercapai jika dapat menciptakan reaksi emosi ketika editor membaca contoh tulisan ide Anda. Karena para editor tahu bahwa tulisan yang menggugah emosi akan menjadi best seller.

Hal penting lainnya, para penerbit selalu mencari sesuatu yang beda dan baru. Mereka akan menolah proposal tulisan Anda karena cerita tulisan Anda tidak banyak beda dengan ratusan tulisan yang telah mereka sebelumnya.

Langkah 2

Dalam meniti karir Anda, kreatifitas Anda juga harus berkembang. Penulis pemula sering terjebak dalam menyelesaikan novel pertama mereka, tetapi tidak pernah memikirkan pemasarannya, apakah novel Anda itu bakal laku apa enggak jika dijual di toko buku. Maka Anda perlu memikirkan tulisan Anda bakal ada yang mau baca enggak? Karena tolok ukur pemasaran juga dapat mengukur sebagaimana jauh calon emosi para pembaca Anda.

Ide dan cerita dalam novel Anda akan mempengaruhi pemasaran dan rencana penjualan penerbit. Jika penerbit merasa tulisan novel Anda tidak mempunyai potensi untuk dijua,l pada waktu dia pertama kali membaca, dia tidak akan merekomendasikan untuk diterbitkan. Penulisan Anda harus mempunyai selera pasar, dan hal itu tidak dapat ditambahkan pada kemudian hari.

Setiap novel, pada umumnya atau setiap jenis cerita, harus mempunyai ketegangan dramatis yang pembaca tidak ingin melepaskan buku bacaannya, yang dapat mengatur respon emosi. Hal itu harus direncanakan sebelum Anda mulai menulis. Ketegangan tidak dapat terjadi secara kebetulan, atau akan muncul dengan sendirinya. Sebagai penulis, Anda harus dapat menguasai bagaimana menciptakan dan membangun cerita yang seru.

Ketegangan harus dimulai dari halaman pertama dan dibangun secara teratur dari sana hingga mencapai puncaknya. Karena cerita yang tegang akan membuat pembaca tetap membaca. Merencanakan lebih awal akan menghindarkan Anda dari kegagalan pada akhir cerita Anda (bahasa sehari-harinya, "udah kagak seru lagi"). Dengan rencana yang lebih awal akan dapat membangun cerita Anda hingga halaman terakhir dengan cerita emosi yang terbesar.

Baik Anda menggunakan kerangka cerita atau tidak, merencanakan lebih awal sebelum menulis menolong Anda menentukan apakah Anda cukup cerita dan aksi untuk memenuhi seluruh novel. Kehabisan cerita ketika buku yang Anda tulis masih memerlukan 100 halaman lagi akan membuat kacau jadwal Anda. Dan Anda akan pusing memikirkan cerita yang akan melanjutkan cerita Anda. Banyak penulis yang macet ide ditengah jalan karena mereka tidak tahu kemana cerita itu akan berlanjut.

Langkah 3

Seperti karir yang lain, menulis juga meminta usaha dan perhatian Anda. Hal ini tidak berarti Anda harus bekerja delapan jam, lima hari seminggu. Tetapi Anda harus membuat jadwal yang teratur yang terbaik bagi Anda untuk menulis. Ini bukan waktunya untuk mencari ide atau berpikir kembali bagaimana melanjutkan cerita. Ini adalah waktu untuk menulis yang sebenarnya. Anda dapat memikirkan ide atau kelanjutan cerita pada waktu Anda menunggu cucian baju, berjalan-jalan dengan anjing Anda atau waktu menunggu dan naik bis.

Tak peduli berapa lama Anda menulis buku pertama Anda, sekali diterima oleh penerbit, Anda akan diminta untuk membuat suatu kontrak. Biasanya penerbit meminta kontrak dalam 12 atau 18 bulan Anda sudah dapat membuahkan buku yang baru. Jika Anda tidak dapat memenuhi waktu kontrak itu, 'bagian' Anda akan diberikan kepada penulis yang lainnya. Jika Anda tidak menerbitkan buku setiap tahun Anda akan kehilangan penggemar Anda. Pembaca yang membeli buku pertama Anda akan lupa dengan Anda dan mereka akan mencari penulis yang lain.

Langkah 4

Ada beberapa pertanyaan yang seharusnya Anda dapat tanyakan pada diri Anda sendiri jika mempertimbangkan sebuah karir sebagai novelis. Jika Anda menjawab semua pertanyaan dengan "ya", maka Anda mungkin mempunyai kesempatan menjadi sukses.

1. Apa Anda seorang independen yang dapat bekerja dalam waktu yang lama? Apakah Anda selalu mengikuti jadwal menulis?

2. Apakah Anda dapat menerima kritik dan menggunakannya untuk membangun diri Anda? Tidak semua kritik itu membangun. Apakah Anda dapat membedakan kritik yang membangun dan reaksi pembaca?

3. Apakah Anda mempunyai kecakapan dalam tata bahasa, pengejaan dan tanda baca? Jika tidak, apakah Anda selalu menyertakan dalam tulisan Anda?

4. Apakah Anda dapat mengedit tulisan Anda sendiri? Apakah Anda mengetahui bahwa kata-kata yang tidak perlu tidak lebih menjelaskan kepada pembaca?

5. Apakah Anda bersedia bekerja keras dari bawah untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam pendapatan dan nama yang sukses? Novelis jarang mendapat sukses pada buku pertama mereka.

6. Apakah Anda mampu dalam keuangan hingga karir menulis dapat menjadi tunjangan bagi hidup Anda? Kaji ulang berapa banyak pengeluaran yang diperlukan seorang penulis pemula untuk mengirimkan tulisan kepada penerbit.


Seperti penyanyi Tony Bennett waktu ditanya apa rahasia dalam kesuksesannya, pada waktu ultahnya yang ke 80, "Jika Anda hendak melakukan sesuatu dalam sepanjang hidup Anda, yakinkan bahwa Anda menyukainya."

Jadi jika ada pertanyaan, "Dapatkah Saya Hidup Sebagai Seorang Novelis?" jawabnya adalah ya. Anda dapat melakukannya, meski tidak mudah. Atau untuk menjadi terkenal dan kaya dengan cepat. Berapa lama, berapa jauh Anda mencapainya, tergantung pada diri Anda.

Menjadi novelis yang sukses harus mempunyai tekad yang kuat, disiplin diri, stabil, berani menghadapi kekecewaan demikian juga dengan kesuksesan. Menjadi novelis adalah proses sepanjang hidup. Perjalanan yang tidak mudah, tetapi sangat layak untuk dicoba.


1 comment:

Unknown said...

Saya setuju dengan gagasan "Menulis novel adalah 5% bakat dan 95% kerja keras". Karena berdasar pada pengalaman saya sendiri yang sedang merampungkan novel perdana, memang dibutuhkan kerja ekstra keras untuk tak bosan-bosannya membaca ulang dan menyunting. Memerhatikan diksi yang dipilih supaya maksud yang ada di kepala dapat tersampaikan sebagaimana mestinya.
Menulis memang merupakan suatu keterampilan yang bisa dipelajari oleh semua orang. Hanya bergantung pada kesungguhan dan niat dari orang yang bersangkutan. Yang penting adalah jangan mudah menyerah dan jangan mood-mood-an.

Terima kasih atas artikelnya. Sangat membantu saya untuk semakin memahami kiat-kiat merampungkan novel.